Beritajabodetabek, Jakarta – PT Gunung Raja Paksi yang dikenal sebagai pabrik baja swasta terbesar di indonesia optimis penjualan pada tahun 2022 akan meningkat hingga double digit. Pabrik baja GRP memperkirakan penjualan tahun 2022 akan capai sebesar US$ 972 juta.
Prediksi penjualan ini meningkat 34,66% jika dibandingkan dengan penjualan sebelumnya yang sebesar US$ 721,81 juta. Gunung Raja Paksi memperkirakan laba tahun ini akan turun 9,68% menjadi US$ 56 juta dari tahun 2021 yang sebesar US$ 62 juta.
Direktur GGRP Roymond mengatakan, kinerja yang melesat tahun 2022 ini tidak terlepas dari upaya GRP untuk terus meningkatkan performa kinerja melalui pasar ekspor. Dia menyebut, nilai ekspor hingga bulan September 2022 sebesar US$ 45 juta atau meningkat 56% secara tahunan. Tujuan ekspor GGRP antara lain seperti Amerika Serikat, Australia, Uni Emirat Arab, Singapura, Selandia Baru, Malaysia.
Roymond mengatakan bahwa ekspor yang dilakukan adalah baja jenis structural beam untuk pembangunan gudang perusahaan industri mobil listrik di Amerika Serikat. Selain itu, GRP juga turut mengekspor baja struktur dan pelat ke Selandia Baru untuk konstruksi rumah sakit.

GRP meraup penjualan bersih hingga US$ 723 juta pada kuartal III 2022. atau meningkat 44% dari tahun lalu yang sebesar US$ 502 juta. Sementara laba bersih GRP naik menjadi 22% senilai US$ 49 juta pada kuartal ketiga tahun 2022.
“Kontribusi berasal dari segmen baja lembaran sebesar 69%. Ditambah produksi baja berkualitas tinggi meningkat 36% secara tahunan,”ungkap Roymond ke publik pada Kamis (15/12).
Roymond optimis Gunung Raja Paksi akan tetap membukukan kinerja positif pada tahun 2023. Optimisme ini ditopang oleh adanya mesin baru yaitu LSM ( Light Section Mill ) yang mulai berproduksi di tahun ini.
Source : Investasi.kontan.co.id