Cikarang – Produk baja PT Gunung Raja Paksi Tbk, (GRP) kembali mendapat pengakuan dunia internasional. Setelah melakukan ekspor ke Amerika Serikat senilai US$1 juta , produk baja buatan dalam negeri berhasil menembus pasar ekpor New Zealand. Di negara ini GRP dipercaya mensupply baja struktural untuk Projek Denudin Hospital dan sejumlah proyek lainnya.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan pemerintah dalam mengembangkan industri baja nasional selama ini. Sehingga PT. Gunung Raja Paksi Tbk bisa terus maju dan berkembang.” ujar Presiden Direktur PT GRP Abednedju Giovano Warani Sangkaeng dalam acara pelepas ekspor berlangsung di Cikarang.
Produk Baja GRP diperuntukan untuk proyek Rumah Sakit. Selain itu ada University Of Auckland, Bandara Auckland, Gedung Spark, Woolworths, IKEA, Bowen, Pusat Perbelanjaan Westfield, dan bebarapa lainnya.
Bahkan untuk fasilitas umum di negara itu, GRP juga mensuply kebutuhan baja untuk pembangunan gedung arsip Pemerintah Wellington, dan beberapa gedung di Wellington. Selain itu juga Jembatan Wimakarrie, Arena Christchurch, Sejumlah Rumah Sakit, seperti Taranaki, Dunedin, dan hampir semua Rumah Sakit di New Zealand
Menurutnya, New Zealand dan Australia merupakan salah satu negara yang telah menerapkan Green Building untuk produk-produk impornya.
GRP mendapatkan Deklarasi Produk Lingkungan (EPD) berdasarkan international standards on Life Cycle Assessment (ISO 14040 : 2006 dan ISO 14044 : 2006). Mendapatkan sertifikasi EPD Southeast Asia atau EPD Australia. BRP juga diakui Green Building Council of Australia (GBCA) dan Infrastructure Sustainability Council of Australia (ISCA).
Selama ini GRP memandang penting menjaga stabilitas lingkungan dalam upayanya mengurangi dampak pemanasan global. Salah satu program ini adalah menanamkan berbagai macam tanaman agar sirkulasi udara di GRP.
Mother Of Industries
Argo menyadari industri baja memiliki peran strategis sebagai “mother of industries”. Berproduksi untuk memenuhi kebutuhan dan perkembangan sektor industri yang lainnya seperti sektor konstruksi, transportasi, alat berat elektronik dan lain-lain.
Industri baja juga merupakan salah satu komoditas unggulan dalam ekspor nonmigas. Industri baja menempati urutan ke 3 dengan total ekspor besi dan baja mencapai US$276 juta pada tahun 2021.
“Perusahaan terus meningkatkan kualitas dan kuantitas produk dan berkomitment untuk terus meningkatkan volume ekspor baja. Target perusahaan untuk pencapaian ekspor ditahun 2022 adalah sebesar 20% dimana pada tahun 2021 total baru mencapai 5%.” tutup Argo.