Beritajabodetabek, Jakarta – Sebuah kejadian mengejutkan terjadi di SMAN 21 Bandung, ketika seorang pegawai travel bernama ICL (33) dilaporkan membawa kabur dana yang semestinya digunakan untuk kegiatan study tour siswa. Kepala SMAN 21 Bandung, Dani Wardani, mengungkapkan bahwa menurut polisi, ICL diduga menggunakan uang sebesar Rp 400 juta tersebut untuk membayar utang pribadinya.
“Dalam penjelasan polsek, dikatakan bahwa uang tersebut dipakai untuk keperluan pribadi. Kabarnya, uang itu digunakan untuk membayar utang,” ujar Dani saat dimintai konfirmasi oleh wartawan, seperti yang dilansir oleh detikJabar pada Selasa (30/5/2023).
Dani menjelaskan bahwa setelah ICL ditangkap, rumahnya telah digeledah namun tidak ditemukan adanya barang-barang baru. Selain itu, suami ICL juga tidak mengetahui perbuatan istrinya tersebut dan merasa marah atas kejadian tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Yang pasti, kami tidak tahu untuk membeli apa. Namun, menurut keterangan suaminya, tidak ada barang baru di rumah,” ungkap Dani.
Sebagai pihak yang dirugikan, Dani menyatakan bahwa pihaknya meminta agar polisi memberikan hukuman yang setimpal kepada ICL. Dia juga berharap masih ada peluang untuk mengembalikan dana study tour tersebut.
“Kami berharap agar uang tersebut dapat dikembalikan,” tambahnya.
Kejadian ini tentu saja menimbulkan keprihatinan di kalangan sekolah dan orang tua siswa yang berencana mengikuti kegiatan study tour tersebut. Dana yang seharusnya digunakan untuk pengalaman belajar dan kegiatan siswa akhirnya digunakan untuk membayar utang pribadi, mengakibatkan ketidakpastian dan kekecewaan bagi semua pihak yang terlibat.
Pada saat ini, polisi sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini. Mereka akan memastikan kebenaran dari tuduhan dan memastikan bahwa keadilan ditegakkan. Pihak sekolah berharap agar uang study tour yang hilang dapat dikembalikan agar siswa tidak dirugikan dan kepercayaan kepada pihak travel bisa dipulihkan.
Kejadian ini juga menjadi pelajaran penting bagi sekolah dan institusi lainnya untuk lebih berhati-hati dalam memilih mitra travel atau pihak ketiga untuk mengelola dana siswa. Proses pengawasan dan pertanggungjawaban yang lebih ketat harus diterapkan untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa depan.
Saat ini, SMAN 21 Bandung dan pihak terkait sedang berupaya mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah ini. Mereka akan bekerja sama dengan polisi dan instansi terkait untuk memastikan bahwa keadilan ditegakkan dan agar dana study tour yang telah hilang dapat dikembalikan. Semoga masalah ini segera mendapatkan penyelesaian yang adil dan memuaskan bagi semua pihak yang terlibat.
Dapatkan berita terbaru dan terupdate di google news hanya disini