GRP Resmikan Mesin Baru Senilai Rp 1 Triliun
Beritajabodetabek , Jakarta – PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP) menaikan kapasitas produksi baja profil sebesar 500 ribu ton per tahunnya. Seiring resmi beroperasinya mesin light section mill (LSM) yang memakan investasi Rp 1 triliun. Peresmian tersebut merupakan komitmen GRP dalam penuhi kebutuhan baja profil didalam negeri, khususnya jenis baja H beam (I-H section).
Peresmian penggunaan mesin baru ini dilakukan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Kamis (9/6/2022). “Ini merupakan wujud komitmen GRP dalam memenuhi kebutuhan baja dalam negeri, khususnya jenis H beam (I-H section). Pemasangan mesin LSM rencananya selesai pada 2020. Tetapi, karena pandemi Covid-19, baru tahun ini GRP dapat menyelesaikan pemasangan mesin ini. Saat ini, telah dilakukan cold commissioning mesin tersebut.” ungkap Presiden Direktur GRP Abednedju Giovano Warani Sangkaeng, diambil dari siaran pers.
Pria yang akrab disapa Argo itu menyatakan, langkah ini sekaligus sebagai upaya perusahaan untuk mendukung Presiden Joko Widodo. Guna mengurangi ketergantungan pada barang impor dan bangga dengan memakai produk dalam negeri. Penambahan produksi baja GRP diharapkan cukup untuk menyuplai kebutuhan domestik dalam negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Argo berharap beroperasinya mesin ini bisa mendukung kemajuan industri dalam negeri, terutama dalam meningkatkan kapasitas, kualitas dan efisiensi. Jika pada sebelumnya kapasitas produksi baja profil I dan H section mencapai 480 ribu ton. Dengan mesin LSM ini, kapasitas produksi bisa ditingkatkan 500 ribu ton. Dengan demikian, total kapasitas produksi GRP untuk baja jenis tersebut menjadi 980 ribu ton per tahunnya.
“Kebutuhan nasional untuk baja profil I dan H section sekitar 500 ribu ton. Artinya, dengan penambahan kapasitas ini, GRP dapat memenuhi pasar dalam negeri dalam jangka waktu 6-7 tahun, dengan asumsi kenaikan konsumsi 6 % per tahun” ujar Argo.
Argo menarangkan, investasi mesin ini ialah salah satu komitmen buat melakukan penyesuaian struktural safeguard. Selain itu juga dapat menunjang program pemerintah buat tingkatkan kapasitas produksi nasional sebesar 18 juta ton di tahun 2024.
Dengan investasi mesin ini sebesar Rp 1 triliun, total investasi yang ditanamkan untuk menambah kapasitas produksi mencapai Rp 4,5 triliun. Selain untuk mesin LSM, investasi lain adalah di hulu, dengan pemasangan mesin blast furnace senilai Rp 3,5 trilun.
“Kami berharap agar pemerintah dapat terus mendukung produsen dalam negeri. Mengingat besarnya investasi yang telah dikeluarkan oleh GRP dalam rangka penambahan kapasitas produksi dan memperkuat industri baja dalam negeri.” ujar Argo.
Baca Juga : GRP Meresmikan Peluncurkan Mesin Baru Untuk Ini
Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan hal ini. Investasi mesin LSM oleh GRP sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kapasitas produksi baja nasional. “Investasi baru ini, di samping menambah kapasitas produksi GRP, akan menambah kapasitas produksi baja profil nasional sebesar 500 ribu ton. Ii diharapkan dapat memenuhi kebutuhan baja profil dalam negeri di tengah gencarnya pembangunan konstruksi di Indonesia.” ungkapnya.
Imbuh Agus, Gunung Raja Paksi juga melakukan investasi baru di sektor hulu baja, yaitu dengan pembangungan fasilitas blast furnace. “Untuk itu, pemerintah mendorong investasi baru ini juga dapat diselesaikan seperti investasi baru di sektor hilir dengan beropersionalnya fasilitas LSM.” tutur Agus.