Fakta Kematian Keluarga di Kalideres, Pinjam Uang ke Tukang Jamu Rp 50 Juta Sampai Nunggak Listrik

- Penulis Berita

Jumat, 18 November 2022 - 10:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Beritajabodetabek, Jakarta – Genap sepekan, penemuan mayat 4 anggota keluarga yang tewas membusuk di perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres Jakarta Barat.

Banyak spekulasi tentang penyebab kematian keluarga Rudyanto Gunawan tersebut. Mulai dari diksi kelaparan hingga penganut sekte tertentu yang berujung pengorbanan nyawa.

Muncul juga dugaan, jika keluarga ini dalam kondisi ekonomi yang sedang ambruk. Dugaan ini muncul usai beberapa temuan dalam sepekan

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Penemuan jenazah keluarga Rudyanto membuat para tetangga heboh. Pasalnya penemuan tersebut berjumlah 4 jenazah. Kehebohan juga muncul ke publik tentang kendaraan yang dimiliki keluarga tersebut tidak terparkir di halaman rumah.

Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pasma Royce mengatakan, ternyata mobil Honda Brio dengan nomor polisi B 2601 BRK milik keluarga tersebut telah di jual pada bulan Januari lalu senilai Rp 160 juta.

“Kami mendapatkan titik terang terkait kabar hilangnya kendaraan mobil Brio milik korban berplat nomor B 2601 BRK. Bahwa kendaraan tersebut telah di jual langsung oleh saudara Budyanto Gunawan selaku pemiliknya,” kata Pasma, Selasa, (15/11/2022).

Pinjam Uang ke Tukang Jamu Langganan Rp 50 Juta

Sebelum tewas, keluarga Rudyanto ternyata punya tukang jamu langganan. Wanita berinisial R ini mengaku telah lama menjadi langganan Dian (42), yang merupakan anak dari Rudyanto.

Hampir kurun waktu 2 minggu hingga 1 bulan, Dian selalu memesan jamu kepada R. Tak tanggung-tanggung, dalam tiap pemesanannya, Dian selalu memesan 5 bungkus jamu, agar bisa diantar oleh R.

R saat itu terkejut, saat Dian menghubunginya. Bukan untuk memesan jamu seperti biasa, namun kali ini, menghubugi R untuk meminjam uang senilai Rp 50 juta. Dian menyebut, uang itu untuk kepentingan operasi salah seorang kerabat.

“Katanya ‘mba, aku boleh minta tolong dong, minjem uang Rp 50 juta’. Waduh, kata saya, duit segitu mana punya saya bu, saya ini tukang jamu,” kata R, saat ditemui di Citra Garden Satu Extension, Selasa (15/11/2022).

Meski telah ditolak, namun Dian tetap berusaha untuk meminjam, dengan mengatakan, barang kali R punya kerabat untuk meminjami uang tersebut.

“Terus dia bilang ‘kali kerabat mba R ada’ saya gak punya. Saya juga gak berani ngomong-ngomong sama saudara saya minjem duit segitu,” kata R

R penasaran, lantaran nominal yang dipinjam Dian cukup fantastis baginya. Saat ditanyakan keperluannya, Dian menyebut untuk membantu biaya operasi saudaranya.

“Buat operasi saudara saya, dia bilang gitu,” ucap R.

R menyarankan, agar Dian meminjam uang ke bank, dengan jaminan sertifikat rumah atau tanah, jika memang ada kepentingan yang mendesak dan membutuhkan uang dalam waktu singkat.

“Saya sempet bilang, ‘bu kalau duit segitu mending minjem ke BRI ibu kasih jaminan apa gitu sertifikat rumah. Kemudian dia bilang ‘justru itu mba, saya juga ga punya jaminan’ itu kata dia. Udah, saya dari situ gapernah ke sono-sono lagi,” ucap R.

Nunggak Bayar Listrik dan Iuran Lingkungan

Sebelum ditemukan dalam keadaan tewas, aliran listrik keluarga Rudyanto sempat diputus oleh pihak PLN. Hal itu lantaran, keluarga tersebut nunggak pembayaran listrik di bulan Agustus.

Ketua RT setempat, Asiung menyebut listrik dirumah tersebut saat itu sempat diputus, namun usai dibayar. Rumah kembali teraliri listrik di bulan September.

Namun saat tagihan bulan Oktober, Dian, anak Rudyanto, mengatakan kepada petugas PLN untuk meminta listrik di rumahnya untuk dicabut

“Oktober dia komunikasi sama petugas PLN, tanggal 4 Oktober. ‘pak, silakan diputus saja, nanti kalau mau masang baru saya hubungi bapak, dia langsung chat ke petugas PLN,” jelas Asiung, Jumat (11/11/2022).

Selain tunggakan listrik, keluarga Rudyanto, lanjut Asiung juga menunggak iuran bulanan lingkungan sejak Agustus 2022

“Kita ada namanya K2S, itu iuran lingkungan tiap bulan. Nah jadi sejak bulan Agustus itu, belum pernah membayar iuran lingkungan,” jelas Asiung.

sumber : suara.com

Berita Terkait

Persiapan Timnas Indonesia untuk Pertandingan Melawan China dan Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Pemprov DKI Dikabarkan Akan Hapus PKB Progresif
WNA Ghana Bawa Pisau dan Balita Mengamuk di Supermarket Kalibata
Pengakuan Dokter PPDS UI Rekam Mahasiswi Mandi di Jakpus Karena Iseng
Jukir Mematok Tarif Parkir Rp 60 Ribu di Tanah Abang Diringkus Polisi
Mulai Hari Ini, Car Free Day di Jakarta Kembali Digelar
Gempa Dengan Kekuatan 4,1 Mengguncang Bogor, Getaran Terasa Sampai Jakarta
Detik-detik Pembunuhan Ojol oleh Teman ‘Tak Tahu Diri’ Terungkap dalam Rekayasa Ulang

Berita Terkait

Rabu, 21 Mei 2025 - 14:47 WIB

Persiapan Timnas Indonesia untuk Pertandingan Melawan China dan Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Selasa, 6 Mei 2025 - 14:11 WIB

Warga Bekasi Barat Dikejutkan Penemuan Mayat Bayi di Kali Cakung

Senin, 28 April 2025 - 15:40 WIB

Pemprov DKI Dikabarkan Akan Hapus PKB Progresif

Rabu, 23 April 2025 - 14:25 WIB

WNA Ghana Bawa Pisau dan Balita Mengamuk di Supermarket Kalibata

Senin, 21 April 2025 - 14:33 WIB

Pengakuan Dokter PPDS UI Rekam Mahasiswi Mandi di Jakpus Karena Iseng

Senin, 14 April 2025 - 15:08 WIB

Mulai Hari Ini, Car Free Day di Jakarta Kembali Digelar

Jumat, 11 April 2025 - 14:13 WIB

Gempa Dengan Kekuatan 4,1 Mengguncang Bogor, Getaran Terasa Sampai Jakarta

Kamis, 10 April 2025 - 14:28 WIB

Detik-detik Pembunuhan Ojol oleh Teman ‘Tak Tahu Diri’ Terungkap dalam Rekayasa Ulang

Berita Terbaru

Jakarta

Pemprov DKI Dikabarkan Akan Hapus PKB Progresif

Senin, 28 Apr 2025 - 15:40 WIB