Beritajabodetabek, Jakarta – Shou Zi Chew, Chief Executive Officer (CEO) TikTok, menghadapi tantangan berat dalam sidang komite Kongres AS pada Kamis (23/3/2023) terkait keamanan data dan keamanan pengguna TikTok. Namun, Chew tetap percaya bahwa aplikasi berbagi video yang sangat populer tersebut tidak seharusnya dilarang.
Chew, yang berasal dari Singapura dan pernah menjadi bankir Goldman Sachs, telah menavigasi bisnis di Barat dan Tiongkok. Berkat pengalamannya tersebut, ia berhasil mendapatkan posisi teratas di salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia.
Meskipun banyak anggota Kongres yang mengancam akan melarang TikTok karena kepemilikannya di Tiongkok menimbulkan ancaman keamanan nasional, Chew berupaya meyakinkan orang Amerika bahwa data pengguna TikTok aman dan Beijing tidak akan dapat memengaruhi apa yang dilihat oleh pemirsa di TikTok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Chew adalah lulusan University College London dan Harvard Business School. Ia memulai karirnya pada perusahaan modal ventura di Asia sebelum bergabung dengan Goldman Sachs di London selama 2 tahun sebagai bankir. Selanjutnya, ia bergabung dengan perusahaan modal ventura DST Global dan memimpin tim investor awal di ByteDance pada tahun 2013.
Pada tahun 2015, Chew menjadi direktur keuangan di raksasa smartphone Xiaomi, sebelum akhirnya menjadi presiden bisnis internasional Xiaomi pada tahun 2019. Pada Maret 2021, ia bergabung dengan ByteDance sebagai direktur keuangan dan menggantikan CEO TikTok sebelumnya, Kevin A. Mayer.
Chew menjalankan TikTok dari kantor di Singapura, tetapi sering bepergian, termasuk sering ke AS. Ia bertemu istrinya, Vivian Kao, seorang Taiwan-Amerika yang dibesarkan di Bethesda, Maryland, di Harvard.
Dalam sebuah wawancara, Chew menyatakan bahwa sidang Kongres pada Kamis merupakan kesempatan untuk menjelaskan apa yang coba dilakukan TikTok dan untuk mendapatkan masukan dari anggota Kongres. Ia tidak melihatnya sebagai upaya terakhir untuk menyelamatkan bisnis TikTok di Amerika.
Meskipun beberapa anggota Kongres dari kedua partai besar mendorong larangan aplikasi video secara nasional, Chew percaya bahwa TikTok dapat tetap beroperasi dengan aman dan tidak berdampak buruk pada keamanan nasional. Pemerintahan Joe Biden menuntut TikTok melepaskan diri dari induknya di Tiongkok atau menghadapi larangan semacam itu.