Setelah 50 tahun di industri baja dalam negeri, GGRP mengganti logonya dengan inovasi baru

- Penulis Berita

Senin, 19 September 2022 - 17:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BeritaJabodetabek.co.idPT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) didirikan atas optimisme memproduksi baja berkualitas di dalam negeri dan terus berinovasi. Semangat yang diturunkan dari pendirinya kepada generasi kedua ini dituangkan dalam acara pergantian logo baru dan perayaan ulang tahun ke-50 PT Gunung Raja Paksi dan Gunung Steel Group yang diadakan di Hotel Holiday Inn Cikarang, Bekasi. saya. Selasa (20 Oktober 2020).

“Sekarang generasi pertama telah membangun dan mengangkat GGRP, sekarang saatnya untuk membiarkan generasi berikutnya mengambil alih. Sebuah generasi yang dibentuk oleh pengalaman keterlibatan awal kami, dengan harapan yang tinggi dari para pendiri kami untuk inovasi dan tuntutan zaman.

Sosial Media

Ini adalah generasi yang merangkul dan sekaligus peduli terhadap lingkungan dan memberdayakan masyarakat Indonesia,” ujar President PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP). Direktur Abedonej Jovano Warani Sanken mengatakan dalam pernyataannya:

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dengan transisi kepemimpinan ke generasi baru, GGRP juga telah beralih dari bisnis keluarga ke bisnis yang lebih profesional, katanya. Perubahan logo memfasilitasi evolusi perusahaan. “Dengan menegakkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik, produksi terus tumbuh setiap tahun,” katanya.

Presiden PT Gunung Raja Paksi Tbk dan komisaris Tony Taniwan percaya bahwa inovasi dan transformasi dapat menghidupkan kembali semangat kewirausahaan dan membawa manfaat yang lebih besar bagi industri baja Indonesia.

Ia mengatakan, perubahan logo di tengah perayaan HUT ke-50 tersebut merupakan bentuk emosi dan optimisme. Ini mengungkapkan keinginan kami untuk terus berkontribusi pada keberadaan GGRP yang berawal dari ambisi Jamaluddin Tanoto, Kamarudin dan Margareth Leroy.

 Ketiga perusahaan sepakat membangun pabrik pengolahan pipa baja dengan nama PT Gunung Gahapi di Medan, Sumatera Utara. Dengan kecanggihan Electric Arc Furnace (EAF) berkapasitas 5 ton, pabrik kecil ini perlahan berkembang dan menyumbang produksi 500 ton pipa besi nasional. Perusahaan berkembang ke Pulau Jawa di mana ia mendirikan pabrik PT Gunung Garuda di Cikarang Barat pada tahun 1986.

PT Gunung Garuda dan Indonesia sedang dipertimbangkan secara bertahap karena mereka berpartisipasi dalam pembentukan Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia (IISIA) dan Asosiasi Besi dan Baja Asia Tenggara (SEAISI). Pada tahun 1997, sebuah EAF dengan kapasitas 190 ton dibangun untuk memenuhi permintaan pelat baja dan gulungan canai panas.

Pada tahun 2014, fasilitas Steel Melting Shop 2 (SMS2) didirikan untuk memproduksi material slab untuk pembuatan plat baja dengan Inovasi Blast Furnace. Pada tahun 1990 PT Gunung Naga Mas didirikan untuk memproduksi lembaran baja dari lembaran baja dan gulungan dan berubah nama menjadi PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) pada tahun 1991.

PT Gunung Raja Paksi saat ini memiliki pabrik dan fasilitas pendukung seluas 200 hektar di Cikarang, Bekasi. Jumlah karyawannya melebihi 5.000 orang dan memiliki kapasitas produksi baja tahunan sebesar 2,8 juta ton. Ini setara dengan sekitar 12% dari kapasitas produksi baja nasional. Selain pasar domestik, produksi baja perseroan juga diekspor ke Kanada, Australia, Selandia Baru dan beberapa negara di Asia, Timur Tengah, dan Eropa.

Source : www.beritasatu.com

Berita Terkait

Ingin Viral Di Sosial Media? Aplikasi Ini Jadi Jawabannya!
Tips Aman dan Nyaman Beraktivitas di Musim Hujan
Bagaimana Industri Kreatif Indonesia Merambah Pasar Global?
Mitos dan Legenda Tersembunyi dari Berbagai Belahan Dunia
Sustainable Fashion 2024: Mengapa Mode Ramah Lingkungan Semakin Populer
Ternyata Usia Bulan Lebih Tua Dari Perkiraan, Berikut Penjelasannya
Masa Depan Pekerjaan Jarak Jauh: Tren dan Prediksi untuk 2025
Inovasi Desa Cerdas: Membangun Komunitas Berkelanjutan di Pedalaman Indonesia

Berita Terkait

Rabu, 21 Mei 2025 - 14:47 WIB

Persiapan Timnas Indonesia untuk Pertandingan Melawan China dan Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Selasa, 6 Mei 2025 - 14:11 WIB

Warga Bekasi Barat Dikejutkan Penemuan Mayat Bayi di Kali Cakung

Senin, 28 April 2025 - 15:40 WIB

Pemprov DKI Dikabarkan Akan Hapus PKB Progresif

Rabu, 23 April 2025 - 14:25 WIB

WNA Ghana Bawa Pisau dan Balita Mengamuk di Supermarket Kalibata

Senin, 21 April 2025 - 14:33 WIB

Pengakuan Dokter PPDS UI Rekam Mahasiswi Mandi di Jakpus Karena Iseng

Senin, 14 April 2025 - 15:08 WIB

Mulai Hari Ini, Car Free Day di Jakarta Kembali Digelar

Jumat, 11 April 2025 - 14:13 WIB

Gempa Dengan Kekuatan 4,1 Mengguncang Bogor, Getaran Terasa Sampai Jakarta

Kamis, 10 April 2025 - 14:28 WIB

Detik-detik Pembunuhan Ojol oleh Teman ‘Tak Tahu Diri’ Terungkap dalam Rekayasa Ulang

Berita Terbaru

Jakarta

Pemprov DKI Dikabarkan Akan Hapus PKB Progresif

Senin, 28 Apr 2025 - 15:40 WIB