Beritajabodetabek, Jakarta – PT Bank Negara Indonesia Tbk mengucurkan pembiayaan berkelanjut atau sustainability loan senilai sustainability linked loan sebesar US$ 32 juta equivalen Rp 500 miliar kepada PT Gunung Raja Paksi.
Kredit bilateral lima tahun yang telah ditandatangani sejak Juni 2022 akan digunakan untuk mendanai salah satu inisiatif keberlanjutan Gunung Raja Paksi. untuk Mencakup proyek Light Section Mill yang baru saja diresmikan.
Direktur Enterprise Banking BNI Muhammad Iqbal mengatakan, Gunung Raja Paksi adalah pelaku industri yang cukup terdepan dalam menerapkan metode produksi yang berkelanjutan.
Iqbal memaparkan BNI sebagai pionir green banking di Indonesia berharap dapat terus mendorong perubahan menuju masa depan kegiatan usaha yang berkelanjutan kerjasama bisnis yang menyeluruh dengan GRP.
BNI dan Gunung Raja Paksi akan mengoptimalkan potensi pembiayaan value chain perusahaan, cash management, payment channel, supply chain financing, pembiayaan KUR ke para mitra serta produk konsumer karyawan, baik dana maupun pinjaman, dan tentunya dengan menyediakan solusi digital yang solid bagi GRP.
Awal kerjasama ini di kunjungin langsung ke Pabrik GRP oleh Direktur Enterprise & Commercial Banking BNI, Muhammad Iqbal serta General Manager Divisi Enterprise Banking, Rangga Bhirawa, dan disambut Chief Financial Officer GRP dan serta, Head of Sustainability GRP Sheren Omega di Cikarang Barat, Bekasi.
Roymond menyampaikan hal ini merupakan lanjutan dari rangkaian insiatif perusahaan setelah peresmian ESG Strategy Handbook di bulan Oktober lalu yang proses nya berkolaborasi dengan PT ERM Indonesia.
Proses penilaian ESG Risk Rating ini dilakukan oleh pihak independen dan berskala internasional, dengan diserahkan kedua laporan ini kepada pihak bank, perusahaan akan mendapatkan insentif ekonomi lebih lanjut.
Perseroan berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi operasional ini melalui penurunan konsumsi energi sehingga saat ini diharapkan mampu berkontribusi positif pada pengurangan emisi karbon. dengan saat ini GRP berkomitmen mendukung program pemerintah dalam mewujudkan net zero emission pada 2060 melalui Kamar Dagang Indonesia Net Zero Hub.
Baca Juga : GRP Pabrik Baja Swasta Terbesar di Indonesia
Kami mengapresiasi dukungan BNI ini, langkah strategis bersama ini tidak hanya mendorong metode produksi yang berkelanjutan bagi GRP, tetapi juga memungkinkan Indonesia untuk mempercepat upaya dekarbonisasi.
Adapun, proyeksi baru-baru ini oleh PwC dan Indonesian Iron & Steel Industry Association (IISIA) mengungkapkan bahwa pengguna baja di Indonesia telah mencapai 18,1 juta ton, meningkat 7,6% dibandingkan tahun 2021.
Studi untuk memproyeksikan bahwa perkiraan konsumsi baja oleh 2050 adalah 125 juta ton, yang sebagian besar didorong oleh sektor konstruksi yang sendirinya menyumbang hingga 75% dari permintaan baja.