Erith Channabid – Kapten Dari Satuan Satsiber TNI membuka Pelatihan Cyber secara gratis kepada generasi muda yang tertarik di dunia Siber –
Jakarta, 29 Oktober 2021.
Setiap profesi memiliki tanggung jawab dan peran masing-masing dalam menyokong kemajuan bangsa dan negara. Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah salah satu profesi yang memiliki peran sangat signifikan bagi bangsa dan negara Indonesia. Hal tersebut tidak terlepas dari peran TNI sebagai garda depan pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, apa pun matranya, setiap prajurit TNI memiliki tanggungjawab yang sangat besar pada negara. Tak cukup dengan angkat senjata di kala perang, seluruh anggota TNI pun memiliki peran yang tak kalah krusial dengan para profesi lain yang harus juga bersama-sama membawa kemajuan dan perbaikan kehidupan masyarakat.
Demikian krusialnya peran TNI bagi rakyat, sebuah tugas mulia pun dituangkan dalam 8 Wajib TNI. Seluruh poin wajib tersebut menjadi pedoman kehidupan yang senantiasa dipegang oleh seluruh anggota TNI. Satu dari 8 poin tersebut adalah “menjadi contoh dan mempelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat di sekitarnya.”
"Saya Sangat Senang Apabila Generasi Muda Khususnya Gen Z ini memiliki niat yang kuat dalam mempelajari tentang Dunia IT " Ujar Kapten Erith
Berangkat dari poin inilah, selain menjalankan kegiatan dinasnya di Mabes TNI, salah satu anggota TNI-AD bernama Kapten Arh Erith Channabid bertekad membangun sebuah basecamp yang ditujukan untuk membina para pemuda mempelajari berbagai hal berkaitan dengan teknologi dan informasi (TI). Perwira lulusan Akademi Militer (Akmil) 2012 silam ini pun mengungkapkan keinginannya untuk menjadikan para pemuda di sekitar tempat tinggalnya yang berada di kawasan Jakarta Barat menjadi pionir dalam kemajuan teknologi informasi di Indonesia kelak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
" Saya tidak memaksa semua anak murid saya harus menjadi seorang IT , saya juga menawarkan keminatan di bidang Design grafis
Pemenang lomba KKS (Kompetisi Komunitas Siber) TNI-AD 2020 tersebut juga menuturkan bahwa “Saat ini kita telah melihat bagaimana revolusi industri 4.0 memainkan peranan yang sangat besar di semua lini, serta saya melihat bagaimana teknologi informasi berkembang sangat cepat. Saat ini pemuda-pemuda di sekitar kita adalah aset masa depan Bangsa Indonesia, nasib bangsa indonesia 10-20 tahun ke depan ditentukan oleh mereka serta di pundak merekalah kita titipkan harapan kemajuan bangsa ini. Oleh karena itu saya berinisiatif untuk memfasilitasi serta membimbing para generasi muda untuk menjadi Steve Jobs berikutnya.”
‘Gerakan’ membangun basecamp Satsiber TNI lengkap dengan basecamp-nya ini dilatar belakangi efek dari pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak awal 2020 silam. Bukan rahasia lagi, jika munculnya pandemi telah menyebabkan keterpurukan beragam usaha bahkan hingga gulung tikar. Tak hanya sektor bisnis dan komersil yang oleng, pandemi ini juga telah membuat lumpuhnya sektor pendidikan, hingga anak-anak terpaksa harus belajar dari rumah. Banyaknya waktu kosong anak-anak dan pemuda akibat ‘cara sekolah yang tak biasa’ ini berpotensi menimbulkan kerawanan, seperti penyalahgunaan narkoba, tawuran bahkan terlalu tinggi bermain gadget atau akses sosial media atau internet yang over. Oleh karena itu, Kapten Arh Erith menginisiasi pelatihan siber agar anak-anak dan para pemuda tak salah dalam menggunakan teknologi informasi.
Lebih dari sekedar memberikan ‘arahan’ yang tepat dalam menggunakan teknologi informasi, pelatihan siber ini juga bertujuan membekali generasi muda agar lebih melek internet. Pada pelatihan siber ini pun, para pemuda tidak saja sekedar diajak mentas dari ‘gagap teknologi alias gaptek’, tetapi juga diberikan pelatihan coding, digital marketing, google ads, dan lain-lain berkaitan dengan teknologi informasi. Materi-materi tersebut merasa perlu dan penting untuk diberikan mengingat saat ini kita telah sampai pada masa yang serba mengandalkan perangkat digital dengan sistem yang semuanya serba digital pula.
Dalam perdagangan atau perniagaan misalnya, dahulu orang di desa akan kesulitan menembus pasar kota hanya sekedar untuk menjajakan hasil panennya. Demikian pula dengan pemuda dari sebuah pulau terdepan misalnya, akan mustahil mendapatkan informasi terkini tentang beasiswa di luar pulaunya bahkan luar negeri. Namun, di era yang serba internet ini, semuanya menjadi mungkin dan mudah. Berbisnis antar kota, pulau, bahkan negara bukan lagi hal mustahil. Meski demikian, kemudahan itu juga tidak semudah membalikan telapak tangan. Tetap harus ada trik, tips dan ilmu yang harus dipelajari dan dipahami agar dengan internet mampu ‘menggenggam dunia’.
Adapun peserta dalam pelatihan Satsiber TNI ini adalah pemuda usia Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga kuliah. Dalam pelatihan ini, Kapten Arh Erith sendiri turun tangan sebagai instruktur. Namun, setelah para pemuda yang lebih dulu mengikuti pelatihan memahami perihal materi yang diajari, maka mereka akan bergantian mengajari para juniornya. Pembelajaran yang berkesinambungan seperti ini diharapkan tidak akan memutus mata rantai pelatihan tersebut. Dengan demikian, generasi berikutnya terus akan mewarisi pengetahuan dari para pemuda seniornya sembari terus mengikuti perkembangan zaman yang berkesinambungan.
Sementara itu, mengingat pandemi telah membuat goncangnya perekonomian masyarakat, maka pelatihan siber ini diberikan secara gratis. Dengan jurus ini, diharapkan akan lebih banyak pemuda dikawasan Meruya, Kembangan yang antusias mengikuti pelatihan ini. Pelatihan ini sendiri, sebenarnya telah mulai berjalan sejak awal Covid-19 melanda Indonesia setahun silam. Tentu, sebuah harapan besar dari Kapten Arh Erith selaku penggagas pelatihan ini dan masyarakat yang menerima pelatihan ini adalah terciptanya generasi muda yang melek tekologi informasi serta bisa memanfaatkan teknologi tersebut untuk memajukan Indonesia.
Bagaimana Cara Ikut Serta ?
Berdasarkan Keterangan Kapten Erith ,bahwa Bootcamp Miliknya ini belum mampu menampung banyak Peserta didik, dikarenakan hal ini beliau menjawab bahwa Biaya kebutuhan untuk menunjang pembelajaran disini masih menggunakan uang pribadi nya jadi agak kesulitan untuk menampung banyak peserta ,
” wah mas paling disini max itu 20 orang diluar itu saya gak sanggup mas hehe , apalagi ini 100% dana pribadi saya , ya tujuan nya gak lain hanya sebatas membantu mereka toh mas , daripada mereka narkoba nongkrong dll , alangkah baiknya mereka belajar programan ya toh”.. “ujar kapten erith saat di temui di Mabes Tni , Cilangkap Jakarta Timur
Menurut Kapten Erith bahwa peserta didik nya ini harus menunggu yang udah lama lulus dulu dan saya terbitkan sertifikasi baru deh peserta didik baru bisa masuk.
Nah gimana tertarik ? Kamu dapat bertanya langsung ke akun instagram Kapten Erith
kamu bisa kunjungi @erith.channabid nya yah kamu bisa bertanya mengenai pelatihan tersebut .
